Bandung. (16/11/2022) - Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, S.I.P., menjadi nara sumber orasi ilmiah pada Sidang Terbuka Senat Universitas Islam Bandung (UNISBA) dalam rangka memperingati Milad ke – 64 Unisba dan pidato tahunan Rektor, berlangsung di Gedung Hj. Kartimi Kridhoharsojo Kampus Unisba Jl. Tamansari No.1 Kota Bandung, Jabar, Selasa (15/11/2022).
Sidang Terbuka Senat Universitas Bandung dibuka langsung oleh Rektor UNISBA, dilanjutkan sambutan Ketua Badan Pengurus Unisba, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl.
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo dalam orasinya yang berjudul *“Peran Pemuda Untuk Indonesia Sekarang dan Masa Datang”*, mengawali orasinya menyoroti ragam keunggulan yang dimiliki Indonesia. Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah baik di daratan maupun di lautan dan Indonesia kaya akan sumber energi.
“Selain itu besarnya jumlah penduduk ditambah dengan bonus demografi yang didapat, tentu jadi keunggulan sendiri, selain itu Indonesia diuntungkan dengan posisi strategis secara geografis yang membuat negara ini memiliki siklus musim yang ideal,” jelasnya.
Menurut Pangdam, potensi yang begitu besar ini, tentu saja mengundang keinginan pihak lain untuk ikut masuk dan bahkan ikut campur untuk menguasai kekayaan terutama dalam masalah sumber energi yang merupakan tantangan secara global.
Menyikapi hal tersebut Pangdam dalam orasinya terkait peran pemuda dan mahasiswa, menyampaikan kunci sukses dalam menghadapi kondisi dunia yang serba tidak pasti, antara lain, jadilah _great player,_ bukan pemain lokal atau pemain cadangan. “Berusahalah menjadi pemain besar, bukan konsumer tapi produsen. Kurangilah sikap sebagai penikmat sesuatu tetapi jadilah yang mampu menciptakan sesuatu,” terangnya.
Kemudian bermimpi besarlah, _great dreamer,_ karena dengan mimpi itulah lahir semangat dan sikap militan. Mimpi akan berkolerasi dengan kreatifitas, tapi jangan berhenti sebatas mimpi karena akan hidup dalam fatamorgana sebatas angan-angan.
“Selalu bersikap dan berlaku _focus on target_, jangan melenceng dan berusaha maksimal. Kedepannya yang akan memenangkan persaingan adalah orang-orang yang spesialis, karena itulah jadi professional, spesialis pada bidang tertentu,” terangnya.
Tak kalah penting, _optimist_. Pepatah berkata, tak ada yang mudah tetapi tak ada yang tak mungkin. Sumber daya sangat banyak, belajar bisa dimana saja. Tetapi memang tak ada yang mudah. Karena itu sikap optimis harus dikembangkan, lanjutnya.
Selain itu _action_, sambung Pangdam. Segeralah bertindak, jangan hanya omong doang. Negara ini butuh aksi nyata, bukan sekedar bicara dan beretorika. Jika anda jadi politikus, jadilah politikus yang berkarya bukan sekedar berbicara. “Anda memang dilatih untuk berbicara, tapi yang diperlukan adalah aksi nyata dari apa yang dibicarakan,” tegasnya.
Seusai penyampaian orasi, Pangdam menerima cenderamata yang diserahkan langsung oleh Rektor Universitas Islam Bandung. (*)
Posting Komentar